Berhari-hari kurenung
Gambarmu yang di dalam genggaman
Agar terubat lukaku
Yang berdarah kerana cintamu dulu
Kau pergi tanpa pesanan
Meninggalkan aku sendirian
Cahaya terang benderang
Hilang gelap gelita menjelma
Bagai awan dan kelabu
Menutupi alam
Bagai bunga kering dan layu
Gugur jua akhirnya
Begitulah harapanku
Berkecailah impianku
Untuk aku memiliki oh dirimu
Ingin kembali sedari
Cinta suci tiada balasan
Biarlah ia berlalu
Bersama dedaun berterbangan
Friday, 16 March 2012
DEMI CINTA INI
Bagai mengerti perasaanku
Yang kerindua kerana ku berjauhan
Dengan dia yang aku sayangi
Rindu ku ini tidak terkata
Walau dibanding seluas lautan
Perasaanku bagaikan di awangan
Beterbangan mencari kasihmu
Hujan oh hujan
Menyirami taman
Taman yang di dalam kekeringan oh oh
Begitu jua cintaku padamu
Hadirmu pengubat rinduku
Kan ku setia menanti
Demi cinta ini
SUFI
Sufi selangkah tirai kasihmu ku buka
Engkau serahkan cinta hingga dirimu tiada
Kasih sufi kau rela pilih derita di dunia
Biar rebah di hina kau tak berubah
Kau menguasai selautan
Yang tersembunyi di genggaman
Nafi dan isbat kau sandingkan
Sebagai tali pegangan
Sufi kau hilang di pandangan
Ada di dalam kenikmatan
Engkau dan dia pasti tidak akan terpisah
Andai tertutup tirai sufi
Yang terang tidak nampak terang
Inilah siksa menyakitkan sepanjang jalan
Inginku tempuh titianmu
Dari kekasih ke kekasih
Pengabdianku bersamamu kasih
Biar rebah di hina kau tak berubah
ASYIK
Dengan bahasa kalimah yang sama
Puji dan memuja
Dilindung dan dibuka
Rahsiakan tetap rahsia
Indah bukan rupa
Harum bukan bunga
Manis bukan gula
Panas bukannya bara
Cintakan tetap cinta
Sejak aku kenali
Cintamu yang suci
Aku telah berjanji
Tak berpaling lagi
Akan aku genggam api
Hingga jadi besi
Dan nyata sebati
Gelap bukan malam
Terang bukan siang
Satu tak terbilang
Hanyut tak terenang
Waktu tak terasa
Rindu tak terkata
Asyiknya cinta
Dan hanya kepadamu
Kuserah jiwa ragaku
Walau berjuta seteru
Tak kuragu
Puji dan memuja
Dilindung dan dibuka
Rahsiakan tetap rahsia
Indah bukan rupa
Harum bukan bunga
Manis bukan gula
Panas bukannya bara
Cintakan tetap cinta
Sejak aku kenali
Cintamu yang suci
Aku telah berjanji
Tak berpaling lagi
Akan aku genggam api
Hingga jadi besi
Dan nyata sebati
Gelap bukan malam
Terang bukan siang
Satu tak terbilang
Hanyut tak terenang
Waktu tak terasa
Rindu tak terkata
Asyiknya cinta
Dan hanya kepadamu
Kuserah jiwa ragaku
Walau berjuta seteru
Tak kuragu
UMPAMA MIMPI DLM MIMPI
by Damasutra
Kenangan bersamamu kasih
Seumpama mimpi di dalam mimpi
Terasa engkau di sisi
Menemaniku saban hari
Pabila kupejamkan mata
Akan terasa hangatnya asmara
Walaupun sekian lama
Telah terpadam cinta kita
Luka yang tak terasa
Mengalair darah yang tak berwarna
Bagai jeritan tanpa
Suara
Tangisan dalam ketawa
Sedu sedan menjadi syair cinta
Terasa ingin ku sentuh
Bayanganmu
Walau hanya seketika cuma
Agar hilang rindu dan dahaga
Agar pulih semangat kasih dan mesra
Seperti baru kenal cinta
Kenangan bersamamu kasih
Membakar gedung fikiranku kini
Terasa hidupku ini
Umpama mimpi dalam mimpi
Umpama mimpi dalam mimpi
Kenangan bersamamu kasih
Seumpama mimpi di dalam mimpi
Terasa engkau di sisi
Menemaniku saban hari
Pabila kupejamkan mata
Akan terasa hangatnya asmara
Walaupun sekian lama
Telah terpadam cinta kita
Luka yang tak terasa
Mengalair darah yang tak berwarna
Bagai jeritan tanpa
Suara
Tangisan dalam ketawa
Sedu sedan menjadi syair cinta
Terasa ingin ku sentuh
Bayanganmu
Walau hanya seketika cuma
Agar hilang rindu dan dahaga
Agar pulih semangat kasih dan mesra
Seperti baru kenal cinta
Kenangan bersamamu kasih
Membakar gedung fikiranku kini
Terasa hidupku ini
Umpama mimpi dalam mimpi
Umpama mimpi dalam mimpi
1000 BAYANGAN
Kau masih menduga sehingga kini
Andai ku bersenda dengan teka teki
Seribu bayangan aku gambarkan
Masih lagi kau tak mengerti
Sedalamnya lautan tingginya bulan
Bisa disentuh dengan pengetahuan
Sepahitnya henpedu bisa ditelan
Jika itulah penawarnya
Inikan pula perasaan
Yang lahir dari jiwa
Dan kita sama sama merasa
Denyut kasihnya
Bukan sengaja aku merahsiakan cinta
Tapi curiga kau kan tersalah sangka
Kerana kita rasa bangga bila dipuja
Dan rasa keji bila dihina
Kerna kita menolak segala bencana
Dan asyik bergembira dengan nikmatnya
Sedangkan semua ini adalah takdirNya
Dan kita harus bersyukur sentiasa
Bukannya teka teki gurauan hati
Sekadar melindung kasih yang tersembunyi
Bukan mudah mencari kasih abadi
Dalam terang ia sembunyi
Andai ku bersenda dengan teka teki
Seribu bayangan aku gambarkan
Masih lagi kau tak mengerti
Sedalamnya lautan tingginya bulan
Bisa disentuh dengan pengetahuan
Sepahitnya henpedu bisa ditelan
Jika itulah penawarnya
Inikan pula perasaan
Yang lahir dari jiwa
Dan kita sama sama merasa
Denyut kasihnya
Bukan sengaja aku merahsiakan cinta
Tapi curiga kau kan tersalah sangka
Kerana kita rasa bangga bila dipuja
Dan rasa keji bila dihina
Kerna kita menolak segala bencana
Dan asyik bergembira dengan nikmatnya
Sedangkan semua ini adalah takdirNya
Dan kita harus bersyukur sentiasa
Bukannya teka teki gurauan hati
Sekadar melindung kasih yang tersembunyi
Bukan mudah mencari kasih abadi
Dalam terang ia sembunyi
SESAT DLM RINDU
Ku resah mencarimu dengan akal
Dengan bersama sifat-sifat pinjaman
Kau ku rasakan semakin menjauh
Tersesatlah aku dalam rindu mu
Ku satukan firasat mencari mu
Dan ku terlontar di penghujung alam
Kau masih tidak dapat ku jejaki
Betapa malangnya nasib ku
( korus )
Kerana mu ku tinggalkan segalanya
Sendiri aku terpedaya
Punya akal dan firasat yang tidak ke mana
Hanya jalan yang sengsara
Zahir musnah bagi yang mimpi
Zahir ada rahsia mencari
Lalu ku selami di dalam diri
Dibawa arus nafas ku
Asal serah janji dahulu
Mula hidup pasti mula cinta
Engkau kasih ada di sini
Engkau kasih ada menanti
Kau kasih aku jua kasih
Dengan bersama sifat-sifat pinjaman
Kau ku rasakan semakin menjauh
Tersesatlah aku dalam rindu mu
Ku satukan firasat mencari mu
Dan ku terlontar di penghujung alam
Kau masih tidak dapat ku jejaki
Betapa malangnya nasib ku
( korus )
Kerana mu ku tinggalkan segalanya
Sendiri aku terpedaya
Punya akal dan firasat yang tidak ke mana
Hanya jalan yang sengsara
Zahir musnah bagi yang mimpi
Zahir ada rahsia mencari
Lalu ku selami di dalam diri
Dibawa arus nafas ku
Asal serah janji dahulu
Mula hidup pasti mula cinta
Engkau kasih ada di sini
Engkau kasih ada menanti
Kau kasih aku jua kasih
ANTRA SUTRA N BULAN
Desiran angin terasa
Dan rembulan menatap riang
Ke wajah malam asyiknya
Di antara sutra dan bulan
Terlihat wajahmu kasih
Sedang merenungku
Dalam dilema rindu
(Pasrah cintaku)
Di antara lembut dan halus
Engkau bisikkan sesuati
Di antara engkau dan aku
Masih kau pendam rahsia
Mengapa antara kita
Engkau masih berahsia masih
Sedangkan aku
Engkau biarkan lesu
Ketuk bukalah pintu
Atau jendela waktu
Buka pintu kasihmu
Agar kasih bertemu
Restulah hulurkan tanganmu
Kasih aku merayu
Kasih usah membisu
Kasih aku menunggu
Tanpa ku rasa jemu
SENTUHAN
Pilu menyentuh hati
Aku dikejutkan oleh sentuhan cinta luka
Bagaikan taufan
Kau hempas cintaku
Sehingga aku terapungan
Sentuhan cintamu sayang
Panasnya membakar di hati
Hari hari yang berlalu
Menyentuh sepi
Oh aku... masih begini
Terkenang dirimu
Tiada pernah aku membenci
Bagaikan pantai dan ombak
Begitulah kasihku padamu sayang
Aku rindu
Sentuhan cintamu
Aku dikejutkan oleh sentuhan cinta luka
Bagaikan taufan
Kau hempas cintaku
Sehingga aku terapungan
Sentuhan cintamu sayang
Panasnya membakar di hati
Hari hari yang berlalu
Menyentuh sepi
Oh aku... masih begini
Terkenang dirimu
Tiada pernah aku membenci
Bagaikan pantai dan ombak
Begitulah kasihku padamu sayang
Aku rindu
Sentuhan cintamu
KE PANGKAL IMPIAN
Redup masih berterusan
Mencari ertinya cinta
Yang lahir dari jiwa
Dan pudar di bibir dusta
Dan aku masih terlena
Dalam mimpi tak berwarna
Mengharapkan cahaya
Tapi fajar tak menjelma
Dahaganya hasrat
Menantika kudrat
Kering layu dalam kalbu
Bernoda harapan
Tercemar impian
Dalam kasih tanpa rindu
Tersesatlah aku
Di jalan yang berliku dan berdebu
Kerana mencari kasihku yang satu
Di manakah cahayamu
Di manakah harapanku
Kasih, bawalah daku bersamamu
Ke pangkal impianku yang dahulu
Kekasihku kau yang satu
Cahayamu aku rindu
Mencari ertinya cinta
Yang lahir dari jiwa
Dan pudar di bibir dusta
Dan aku masih terlena
Dalam mimpi tak berwarna
Mengharapkan cahaya
Tapi fajar tak menjelma
Dahaganya hasrat
Menantika kudrat
Kering layu dalam kalbu
Bernoda harapan
Tercemar impian
Dalam kasih tanpa rindu
Tersesatlah aku
Di jalan yang berliku dan berdebu
Kerana mencari kasihku yang satu
Di manakah cahayamu
Di manakah harapanku
Kasih, bawalah daku bersamamu
Ke pangkal impianku yang dahulu
Kekasihku kau yang satu
Cahayamu aku rindu
SILATURRAHIM
Aku sendirian di sini
Terbujur berdiri
Di tengah kota
Ramai manusia di sisi
Sombong dan tidak
Bertegur sapa
Bagaimana harus aku buktikan
Silaturrahim suruhan tuhan
Sampai bila
Begini...
Jika kita hidup di perbatasan
Peluru tidak kenal kasihan
Sampai bila
Begini...
Terbujur berdiri
Di tengah kota
Ramai manusia di sisi
Sombong dan tidak
Bertegur sapa
Bagaimana harus aku buktikan
Silaturrahim suruhan tuhan
Sampai bila
Begini...
Jika kita hidup di perbatasan
Peluru tidak kenal kasihan
Sampai bila
Begini...
D PINTU ZAMAN
Aku tewas di muka pintu mu
Inilah kata-kata kecewa
Di sinilah sewaktu-waktu dulu
Mencari kenyataan semalam
Kata ibu kau pasti di sampingku
Kata ayah engkau di dalam diri
Itulah kekasih hati
Namun belum ku temui
Hingga kemana
Hingga dilanjutkan kembali
Apa yang ku pasti
Mimpi ini tak terhenti
Hingga hari pagi dan menyingkap
Rindu kelmarin yang masih ku bawa
Sebagai bukti mencari
Di manakah cinta...
Yang menjadi cerita
Zaman berzaman kasihku
Inilah kata-kata kecewa
Di sinilah sewaktu-waktu dulu
Mencari kenyataan semalam
Kata ibu kau pasti di sampingku
Kata ayah engkau di dalam diri
Itulah kekasih hati
Namun belum ku temui
Hingga kemana
Hingga dilanjutkan kembali
Apa yang ku pasti
Mimpi ini tak terhenti
Hingga hari pagi dan menyingkap
Rindu kelmarin yang masih ku bawa
Sebagai bukti mencari
Di manakah cinta...
Yang menjadi cerita
Zaman berzaman kasihku
AQ HANYA SERANGGA
Antara perjalanan
Suci menangkap waktu
Membuat aku rindu
Bukannya aku tewas dalam perjuangan
Membelai impian
Sebentar tadi aku
Lihat sinar matamu
Meronai garis-garis kesetiaan
Semakin kelam dan amat panjang
Bagaimana aku hendak melupakanmu
Dalam keheningan pagi sering bertemu
Untuk esok biarlah ia berlalu
Lantas membuang mata fikirku
Dalam kenangan begitu payah melupakanmu
Mungkin untuk selama-lamanya
Jadilah aku pengingat yang setia
Setelah aku tahu
Aku hanya serangga
Di taman belantara
HILANG
Kenangan hidup bersamamu
Masih kekal di dalam ingatanku
Walau ribuan batu kau ku tinggalkan
Namunku tak dapat melupakan
Kau datang seperti pelangi
Berjanji menyinarkan hidup ini
Tapi pergimu tak meninggalkan kesan
Aku masih merasakan
( korus )
Ku cuba mencari cari mana pergimu
Di celah kebiruan awan nan biru
Ku cuba cuba lagi mungkin kan bertemu
Tapi apalah dayaku
Kepada Yang Maha Esa
Ku cuba memohonkan
Agar dosamu dibersihkan
Setelah ku tahu kau di sisi nya
Semoga diperkenankan
Doa dan permintaan untukmu
Penggantimu tiada ku cari
Biarkan diriku terus begini
Semoga hidupku kan bersinar nanti
Seperti kebiruan awan dan pelangi
Masih kekal di dalam ingatanku
Walau ribuan batu kau ku tinggalkan
Namunku tak dapat melupakan
Kau datang seperti pelangi
Berjanji menyinarkan hidup ini
Tapi pergimu tak meninggalkan kesan
Aku masih merasakan
( korus )
Ku cuba mencari cari mana pergimu
Di celah kebiruan awan nan biru
Ku cuba cuba lagi mungkin kan bertemu
Tapi apalah dayaku
Kepada Yang Maha Esa
Ku cuba memohonkan
Agar dosamu dibersihkan
Setelah ku tahu kau di sisi nya
Semoga diperkenankan
Doa dan permintaan untukmu
Penggantimu tiada ku cari
Biarkan diriku terus begini
Semoga hidupku kan bersinar nanti
Seperti kebiruan awan dan pelangi
DENDAM CINTA SEUSIA DUNIA
Dimanakah bumi yang tidak
Dibahasi hujan
Begitulah cintaku
Di setiap langkahmu
Bergelora rindu selaut
Didalam hidupku
Pantai yg tak bertepi
Menjadi sendu pilu sepi ditinggalkan
Mengapa kau menutup hatimu
Bila cinta tiba
Lemaslah aku di telan air mataku
Ketika ini
( korus )
Ku titiskan sisa wajah yang melekat di hatiku
Ku buangkan jasad cinta yang terlena pencarian
Sekian lama terpedaya
Kerananya rindu syahdu
Cinta lara jadi arca kehidupan
Denyut hati mengalirkan dendam
sepi pun berbahang
tidaklah aku menjunjung cinta ini
seusia dunia...
Dibahasi hujan
Begitulah cintaku
Di setiap langkahmu
Bergelora rindu selaut
Didalam hidupku
Pantai yg tak bertepi
Menjadi sendu pilu sepi ditinggalkan
Mengapa kau menutup hatimu
Bila cinta tiba
Lemaslah aku di telan air mataku
Ketika ini
( korus )
Ku titiskan sisa wajah yang melekat di hatiku
Ku buangkan jasad cinta yang terlena pencarian
Sekian lama terpedaya
Kerananya rindu syahdu
Cinta lara jadi arca kehidupan
Denyut hati mengalirkan dendam
sepi pun berbahang
tidaklah aku menjunjung cinta ini
seusia dunia...
DARI SINAR MATA
Keunggulan cinta dari sinar mata
Yang bergelora
Hati ditaman berbunga
Satu impian satu harapan
Sudah pasti ada sebaliknya
Satu rahsia
Engkau di mataku adalah cahaya
Perjalanan ku
Terang menyuluh segala
Yang tersembunyi
Lama kucari
Sudah pasti ada jawapannya
Kemungkinan itu
Datang hampir senja sedang aku
Merangkak dan kehausan cinta itu
Kau hulur tangan mu
Membawa ku ke atas semula
Berdoalah aku kesyukuran
Tercantum cinta jadi satu
Biar ku tebus segalanya
Agar di teman cinta yang suci itu
Yang bergelora
Hati ditaman berbunga
Satu impian satu harapan
Sudah pasti ada sebaliknya
Satu rahsia
Engkau di mataku adalah cahaya
Perjalanan ku
Terang menyuluh segala
Yang tersembunyi
Lama kucari
Sudah pasti ada jawapannya
Kemungkinan itu
Datang hampir senja sedang aku
Merangkak dan kehausan cinta itu
Kau hulur tangan mu
Membawa ku ke atas semula
Berdoalah aku kesyukuran
Tercantum cinta jadi satu
Biar ku tebus segalanya
Agar di teman cinta yang suci itu
SUDAH SAMPAI CNI
Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Bergerak
Berlagu hanyalah seketika
Tinggal aku dalam kerugian
Dia pasti pegi
Dia terus pergi
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Antara kau aku ada satu rahsia
Pasti terbongkar di tarikh yang tersedia
Tersenyum dan menangis satu antara dua
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Bergerak
Berlagu hanyalah seketika
Tinggal aku dalam kerugian
Dia pasti pegi
Dia terus pergi
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Antara kau aku ada satu rahsia
Pasti terbongkar di tarikh yang tersedia
Tersenyum dan menangis satu antara dua
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
KU TANGGUNG DUSTA CINTA YG MEMBARA
Kau hamparkan sebuah rindu
Dari pesona cinta sejati
Tidak terhapus di lautan hempedu
Walau berbekal setitis madu
Telah ku saring kesangsian
Yang dulu pernah kau persoalkan
Kau perangkap ku dari meneruskan
Katamu cintaku dongengan
Cintaku gugur bersama embun
Terhapus bila datang mentari
Saraf duka ku semakin parah
Menanggung dusta cinta membarah
Indah kata berperi peri
Dan cintamu cinta bermusim
Kau umpanku dengan janji
Lalu kau pun pergi dari aku
Sesungguhnya kau merasakan
Nikmat cinta bila ku kau tewaskan
Kaulah serikandi cinta yang palsu
Lambang kemunafikan
Dari pesona cinta sejati
Tidak terhapus di lautan hempedu
Walau berbekal setitis madu
Telah ku saring kesangsian
Yang dulu pernah kau persoalkan
Kau perangkap ku dari meneruskan
Katamu cintaku dongengan
Cintaku gugur bersama embun
Terhapus bila datang mentari
Saraf duka ku semakin parah
Menanggung dusta cinta membarah
Indah kata berperi peri
Dan cintamu cinta bermusim
Kau umpanku dengan janji
Lalu kau pun pergi dari aku
Sesungguhnya kau merasakan
Nikmat cinta bila ku kau tewaskan
Kaulah serikandi cinta yang palsu
Lambang kemunafikan
1000 TAON X KAN MUNGKIN
Di mata mu mencermin kan rindu
Di mata mu adalah kenyataan
Aku tenggelam dalam lautan kasih sayangmu
Tak mungkin akan ku lepaskan ikatan ini
Mendung hitam adalah semalam
Silau mata dari kilauan cinta
Hati ku ini sayang tak mungkin berubah
Selagi kau berpegang teguh pada janji
Setiap kata yang terucap
Setiap nada yang tercipta
Hanyalah untuk mu
Satu tak terpisah
Seribu tahun takkan mungkin
Bisa menghuraikan sebuah
Cinta yang kau beri
Untuk diriku yang pilu
Di mata mu adalah kenyataan
Aku tenggelam dalam lautan kasih sayangmu
Tak mungkin akan ku lepaskan ikatan ini
Mendung hitam adalah semalam
Silau mata dari kilauan cinta
Hati ku ini sayang tak mungkin berubah
Selagi kau berpegang teguh pada janji
Setiap kata yang terucap
Setiap nada yang tercipta
Hanyalah untuk mu
Satu tak terpisah
Seribu tahun takkan mungkin
Bisa menghuraikan sebuah
Cinta yang kau beri
Untuk diriku yang pilu
HARUM SUBUR D ATY
Di lingkaran diamku termanggu
Terkenangkan kembali
Saat indah aku bersamamu
Dibelai cinta suci
Sewaktu kelukaan hatiku
Kau datang dan memberi
Taburan bungan cinta sucimu
Harum subur dihati
Tapi kini kau pergi
Tinggalkan aku sendiri
Mengusir sepi, mengusir rindu
Terpisah selama-lamanya
Kau pergi dariku
Titisan airmata dipipiku
Memanjat doa suci
Saat indah aku bersamamu
Masih tetap di hati
Cintaku masih untukmu
Rinduku masih padamu
Biarpun kita terpisah jiwa
Namamu tetap dikalbu
Kusemadikan cintaku
Didalam doa kudusku
Kepada Tuhan aku meminta
Damailah engkau di sana
Mengadap Tuhan yang Maha Esa
Terkenangkan kembali
Saat indah aku bersamamu
Dibelai cinta suci
Sewaktu kelukaan hatiku
Kau datang dan memberi
Taburan bungan cinta sucimu
Harum subur dihati
Tapi kini kau pergi
Tinggalkan aku sendiri
Mengusir sepi, mengusir rindu
Terpisah selama-lamanya
Kau pergi dariku
Titisan airmata dipipiku
Memanjat doa suci
Saat indah aku bersamamu
Masih tetap di hati
Cintaku masih untukmu
Rinduku masih padamu
Biarpun kita terpisah jiwa
Namamu tetap dikalbu
Kusemadikan cintaku
Didalam doa kudusku
Kepada Tuhan aku meminta
Damailah engkau di sana
Mengadap Tuhan yang Maha Esa
AIRMATA JERNIH
Dari airmataku yang jernih
Renunganmu entah di mana
Hembusan bayu membisik engkau rindu...
Kepadaku
Betulkah apa yang kau katakan
Ataupun mainan perasaan
Jiwa yang gelodak yang meronta kesakitan
Aduh... aduh...
Aduh sakitnya jiwa ini
Meronta dalam kepalsuan
Andai aku tahu beginikah oh jadinya
Aku pun tak mahu mengundur diri
Walaupun cubaan menimpa
Ku maish terus lagi iman dilihat
Bukan dari zahir matamu
Serupa walaupun berbeza
Aku pun begini serupa pada satu masa...
Nanti
SLAMAT TINGAL CINTA
Angin...
Yang menghembus ke wajah
Menghiris dalam hatiku
Aku terdiam tak berdaya
Kerana ku terluka
Hatimu cepatnya berubah
Hanya sekelip mata
Aku ternyata terpedaya
Dan terpaksa aku
Berlalu...
Selamat tinggal cinta
Selamat tinggal sayang
Aku kan pergi jauh mengembara
Mencari kedamaian
Tak perlu lagi kau
Bertanya tentang diriku yang terluka
Pedihnya hatiku
Mengucap selamat tinggal... oh cintaku
Yang menghembus ke wajah
Menghiris dalam hatiku
Aku terdiam tak berdaya
Kerana ku terluka
Hatimu cepatnya berubah
Hanya sekelip mata
Aku ternyata terpedaya
Dan terpaksa aku
Berlalu...
Selamat tinggal cinta
Selamat tinggal sayang
Aku kan pergi jauh mengembara
Mencari kedamaian
Tak perlu lagi kau
Bertanya tentang diriku yang terluka
Pedihnya hatiku
Mengucap selamat tinggal... oh cintaku
CINTA BELUM BERAKHIR
Walaupun bebas hidup menyendiri
Mengapakah di hatiku sepi
Walaupun aku bebas sana sini
Mengapakah engaku ku ingati
Ternyata kau masih ku sayang
Tak mungkin mudahnya lupakan mu
Segalanya masih segar
Adakah engkau pun merindu
Disaat aku merindukanmu
Segalanya masih segar
Itu tandanya
Cinta belum berakhir
Mengapakah di hatiku sepi
Walaupun aku bebas sana sini
Mengapakah engaku ku ingati
Ternyata kau masih ku sayang
Tak mungkin mudahnya lupakan mu
Segalanya masih segar
Adakah engkau pun merindu
Disaat aku merindukanmu
Segalanya masih segar
Itu tandanya
Cinta belum berakhir
seruan kasih
Wajahmu jelita
Bermain di mata
Senyummu menawan hati
Menikam di kalbu
Panasnya api cintamu
Hangat ku terasa
Kupohon kasih padamu
Hadirlah kau sayang
( korus )
Malam ku menyeru namamu
Di mana engkau sayang
Datanglah ke dalam mimpiku
Tiada lagi sepi kerinduan
Ku pohon kasihku untukmu
Terimalah sayang
Menjelmalah kau di sisiku
Tiada lagi kerinduan
Sambutlah cinta dariku
Terimalah sayang
Setulus rasa dariku
Abadi selamanya
Bermain di mata
Senyummu menawan hati
Menikam di kalbu
Panasnya api cintamu
Hangat ku terasa
Kupohon kasih padamu
Hadirlah kau sayang
( korus )
Malam ku menyeru namamu
Di mana engkau sayang
Datanglah ke dalam mimpiku
Tiada lagi sepi kerinduan
Ku pohon kasihku untukmu
Terimalah sayang
Menjelmalah kau di sisiku
Tiada lagi kerinduan
Sambutlah cinta dariku
Terimalah sayang
Setulus rasa dariku
Abadi selamanya
KRITIKAL CINTA
Pertemuan mengukir kata
Rindu sayang dan cinta
Begitulah antara kita
Sama saling memuja
Suka duka sama disana
Sumpah janji setia
Tampak indah lagu cinta
Cinta bagai alunan irama
Sumpah setia hanya dusta
Bicara mainan kata
Mana janji pengorbanannya
Cinta hanya dibibir saja
Bahagia dibuai cinta
Irama sinidran kata
Resah duka membendung rasa
Gundah dijiwa kenyataannya
Kata-kata kosong belaka
Moga tak kan terlena
Moga tak terpesona
Moga tak terpedaya
Cinta dusta...(Cinta buta)
Rindu sayang dan cinta
Begitulah antara kita
Sama saling memuja
Suka duka sama disana
Sumpah janji setia
Tampak indah lagu cinta
Cinta bagai alunan irama
Sumpah setia hanya dusta
Bicara mainan kata
Mana janji pengorbanannya
Cinta hanya dibibir saja
Bahagia dibuai cinta
Irama sinidran kata
Resah duka membendung rasa
Gundah dijiwa kenyataannya
Kata-kata kosong belaka
Moga tak kan terlena
Moga tak terpesona
Moga tak terpedaya
Cinta dusta...(Cinta buta)
DIARI
Diari cinta indraloka
Di dalamnya bertahta kata-kata
Seloka mengusik jiwa
Nota cinta
Pusara semadian cintaku
Detik indah
Akhirnya berkubur bersama luka
Kembara hati lara
Di gugusan pelangi
Pudar dimamah senja
Begitulah cintaku
Setia kata-kata
Bermain di bibir dusta
Cinta ternoda...
Kepiluan memaksa
Jemariku oh sayang
Menutup mata pena
Di tugu diari cintanya
Di dalamnya bertahta kata-kata
Seloka mengusik jiwa
Nota cinta
Pusara semadian cintaku
Detik indah
Akhirnya berkubur bersama luka
Kembara hati lara
Di gugusan pelangi
Pudar dimamah senja
Begitulah cintaku
Setia kata-kata
Bermain di bibir dusta
Cinta ternoda...
Kepiluan memaksa
Jemariku oh sayang
Menutup mata pena
Di tugu diari cintanya
LUKA
Hati...
Siapa tak terguris
Kerana janji setia
Esok diluka
Sayunya kasih
Luka...
Cintaku amat memedihkan
Siapa tahu yang mana tahu
Syahdunya pilu
Benarkah cinta sesuci embun pagi
Suci cintaku murni seputih salju
Mengalir airmata, titik-titik yang derita
Menitis air mata, 'kan kujadikan kenangan
Setia cintaku, jiwa dan raga oh oh oh
Mekar cintaku pasrah bersama rindu
Mengalir airmata
Titik-titik yang terluka
Menitis airmata
Cintaku bawa hiba
Siapa tak terguris
Kerana janji setia
Esok diluka
Sayunya kasih
Luka...
Cintaku amat memedihkan
Siapa tahu yang mana tahu
Syahdunya pilu
Benarkah cinta sesuci embun pagi
Suci cintaku murni seputih salju
Mengalir airmata, titik-titik yang derita
Menitis air mata, 'kan kujadikan kenangan
Setia cintaku, jiwa dan raga oh oh oh
Mekar cintaku pasrah bersama rindu
Mengalir airmata
Titik-titik yang terluka
Menitis airmata
Cintaku bawa hiba
PENANTIAN SEPI
Sekian lama... ku menanti
Kehadiranmu sayang
Bagaikan bayu sepi
Tak pernah kelihatan
Masihku bersendiri
Oh! tiada yang menemani
Hati yang sepi ini
Diulit keresahan...
Oh gadis pujaanku
Berikan ku kepastian
Dariku yang mengharapkan
Sepatah bicaramu
Agar menghiburkan
Kehadiranmu sayang
Bagaikan bayu sepi
Tak pernah kelihatan
Masihku bersendiri
Oh! tiada yang menemani
Hati yang sepi ini
Diulit keresahan...
Oh gadis pujaanku
Berikan ku kepastian
Dariku yang mengharapkan
Sepatah bicaramu
Agar menghiburkan
MENCARI CINTA YG HILANG
Ku melamun sendiri
Mengenang cinta yang kian pudar
Kudambar sebuah cinta luka
Namun tetap kurayu
Mencari cinta yang hilang
( korus )
Sendiri aku mencari
Penawar luka di hati
Moga 'kan segera 'kan berakhir
Tak terbiarlah aku
Mencari cinta yang hilang
Sendiri aku mencari
Penawar luka dihati
Mugakan segera kan berakhir
Tak terbiarlah aku
Mencari cinta yang hilang
Ohohoh...
Uhuhuh...
Ahahah...
Namun tetap kurayu
Mencari cinta yang hilang
Di mana...
Mengenang cinta yang kian pudar
Kudambar sebuah cinta luka
Namun tetap kurayu
Mencari cinta yang hilang
( korus )
Sendiri aku mencari
Penawar luka di hati
Moga 'kan segera 'kan berakhir
Tak terbiarlah aku
Mencari cinta yang hilang
Sendiri aku mencari
Penawar luka dihati
Mugakan segera kan berakhir
Tak terbiarlah aku
Mencari cinta yang hilang
Ohohoh...
Uhuhuh...
Ahahah...
Namun tetap kurayu
Mencari cinta yang hilang
Di mana...
TANGISAN SAYONARA
Niat hatiku
Meneruskan cinta bersamamu
Hajat hati ini
Ingin hidup berbahagia
Sering ku
Merindu mu
Bila kesepian
Terkenang aku
Pada kisah cinta yang lalu
Setia cinta
Bagai kabus yang ditiup bayu
Engkau pergi
Dalam sendu
Tangisan cintamu
Dalam diam aku merasakan
Tangisan cinta dalam hatiku
Mnegahrap agar engkau mengerti
Betapa tingginya harapan cintaku
Tiada lagi
Gurau manja
Hanyalah rintihan
Tangisan cintamu
Tangisan sayonara
Sayonara
Meneruskan cinta bersamamu
Hajat hati ini
Ingin hidup berbahagia
Sering ku
Merindu mu
Bila kesepian
Terkenang aku
Pada kisah cinta yang lalu
Setia cinta
Bagai kabus yang ditiup bayu
Engkau pergi
Dalam sendu
Tangisan cintamu
Dalam diam aku merasakan
Tangisan cinta dalam hatiku
Mnegahrap agar engkau mengerti
Betapa tingginya harapan cintaku
Tiada lagi
Gurau manja
Hanyalah rintihan
Tangisan cintamu
Tangisan sayonara
Sayonara
SECEBIS RAYUAN
Pada mula
Ku bersua denganmu
Kurenung wajahmu
Sungguh ayu jelita
Berikan hatimu sayang
Kan kuselaminya
Agar dapat ku mengerti
Perasaanmu
Bukalah pintu hatimu
Terimalah cintaku untukmu
Kan kubuktikan keikhlasanku
Dalam sedu... rayuanku
Marilah gadis pujaanku
Berikan cintamu untukku
Terimalah secebis rayuan
Agar ku damai selalu
Datanglah sayang marilah oh intan
Berikan seteguk kasih dan sayangmu
Serahkan pada seluruh jiwamu
Terimalah secebis rayuan dariku
BUNGA PESONA
Sang bunga berkembang
Dan mewangi ditaman seri
Sungguh ayu cantik menghias diri
Ingin kupetik sekuntum
Oh si bunga idaman hati
Kan kusunting dijambangan syurgawi
Sudikanlah sang bunga
Bertahta di hatiku
Izinkanlah ku memiliki cintamu
Kaulah saja suntinganku
Mewangi di kalbu
Buka pintu hatimu
Hanya itu pinta ku
Izinkanlah kulamar hatimu
Kan kujaga bak mahkota
Menghias kamar
Bunga pesona lembut gayanya
Sehalus sutra mengharum sanubari
Kan kupuja selalu selamanya
Dan mewangi ditaman seri
Sungguh ayu cantik menghias diri
Ingin kupetik sekuntum
Oh si bunga idaman hati
Kan kusunting dijambangan syurgawi
Sudikanlah sang bunga
Bertahta di hatiku
Izinkanlah ku memiliki cintamu
Kaulah saja suntinganku
Mewangi di kalbu
Buka pintu hatimu
Hanya itu pinta ku
Izinkanlah kulamar hatimu
Kan kujaga bak mahkota
Menghias kamar
Bunga pesona lembut gayanya
Sehalus sutra mengharum sanubari
Kan kupuja selalu selamanya
SRI KANDI DI SISI
Ini bukan pertama kali
Aku pernah jatuh hati
Tiap saat berillusi
Tanpa dirimu di sisi
Dikau manis mencabar puteri
Senyummu indah melembut hati
Biar sepi melanda diri
Hadirmu tetap dalam mimpi
Kehadiranmu ku terpaku
Menyaksikan langkahmu
Dikau ayu mencabar ratu
Jelingan matamu selembut bayu
Oh ku terbayang merah jambu
Sungguh manis memikat kalbu
Biar resah melanda diri
Hadirmu kukuh dalam hati
Oh sayangku
Terkapar tak tahan ku
Hati ini milikmu
Oh manis
Kupinta sayang
Rambut hitamku terpegun
Oh rindu
Engkaulah ratu
Hati ini dikau curi
Tika bermain duri hati
Srikandi di sisi
Oh dikau ibarat mentari
Mengapakah kau berlari
Di kala hidupku sepi
Hey... dikaulah taman utama
Di malam yang gelita
Datanglah padaku segera
Aku pernah jatuh hati
Tiap saat berillusi
Tanpa dirimu di sisi
Dikau manis mencabar puteri
Senyummu indah melembut hati
Biar sepi melanda diri
Hadirmu tetap dalam mimpi
Kehadiranmu ku terpaku
Menyaksikan langkahmu
Dikau ayu mencabar ratu
Jelingan matamu selembut bayu
Oh ku terbayang merah jambu
Sungguh manis memikat kalbu
Biar resah melanda diri
Hadirmu kukuh dalam hati
Oh sayangku
Terkapar tak tahan ku
Hati ini milikmu
Oh manis
Kupinta sayang
Rambut hitamku terpegun
Oh rindu
Engkaulah ratu
Hati ini dikau curi
Tika bermain duri hati
Srikandi di sisi
Oh dikau ibarat mentari
Mengapakah kau berlari
Di kala hidupku sepi
Hey... dikaulah taman utama
Di malam yang gelita
Datanglah padaku segera
SUTRA
Suaramu terdengar di radio
Mersik menganggu emosiku
Biarpun dikau ku tinggalkan
Namunku tetap bersabar
Mengapa harus kau perlakukan
Saban hari ku kian terpandang
Dikau dikelilingi peminatmu yang tampan
Hatiku cair bak dian
Dengarlah sentuhan hatiku sayang
Cinta kita tak mamapu berterusan
Dirimu seakan membunuhlku
Lukamu melenyapkan rindu
Dikau membunuhku
Dikau membunuhku
Ohhh... hentikan sayang
Pejamkan matamu kubawa dikau terbang
Bersama kita tuju puri yang indah
Bertahta cinta asmara
Bertahta emas permata
Mersik menganggu emosiku
Biarpun dikau ku tinggalkan
Namunku tetap bersabar
Mengapa harus kau perlakukan
Saban hari ku kian terpandang
Dikau dikelilingi peminatmu yang tampan
Hatiku cair bak dian
Dengarlah sentuhan hatiku sayang
Cinta kita tak mamapu berterusan
Dirimu seakan membunuhlku
Lukamu melenyapkan rindu
Dikau membunuhku
Dikau membunuhku
Ohhh... hentikan sayang
Pejamkan matamu kubawa dikau terbang
Bersama kita tuju puri yang indah
Bertahta cinta asmara
Bertahta emas permata
NOSTALGIA
Tika dingin pagi
Kabus menutup diri
Mentari bagai segan
Menunjuk siang
Bayu samudera menegur daku
Lantaran inginkan berpuisi
Jernihnya embun di hujung daun
Saling seperti mutiara pagi
Segalanya yang pasti
Aku turuti demi
Mendendangkan melodi ini
Mungkinkah kala ini
Simfoni cinta kita
Seakan berpadu semula
Biar beribu mentari
Biar berjuta rembulan
Takkan menyatukan
Cinta kita
Seribu perjalanan
Yang penuh liku hitam
Tidak kulemas dalam kebinggungan
Namun di hatiku cepat mengejutkan aku
Aku dalam ingatan
Aku dalam impian
Kembalilah padaku
Kabus menutup diri
Mentari bagai segan
Menunjuk siang
Bayu samudera menegur daku
Lantaran inginkan berpuisi
Jernihnya embun di hujung daun
Saling seperti mutiara pagi
Segalanya yang pasti
Aku turuti demi
Mendendangkan melodi ini
Mungkinkah kala ini
Simfoni cinta kita
Seakan berpadu semula
Biar beribu mentari
Biar berjuta rembulan
Takkan menyatukan
Cinta kita
Seribu perjalanan
Yang penuh liku hitam
Tidak kulemas dalam kebinggungan
Namun di hatiku cepat mengejutkan aku
Aku dalam ingatan
Aku dalam impian
Kembalilah padaku
SAMARKAND
Dia antara debu, angin bersama
Pasir-pasir bertaburan di sana
Bersemadi langkah perjuangan
Bersaksikan kebenaran
Samarkand, kau tak terasing
Tindasan berlaku
Jiwamu satria
Walaupun getir di tempoh jua
Dilaluan sutera
Mengalir ketenangan
Titis darah, mensua kekufuran
Mengerat rasa kasih padanya
Samarkand, kaulah pentas perjuangan
Indera alam, tertumpu padamu
Demikian kesetiaanmu
Perjuangan murni
Keagungan jiwa
Samarkand sebahagian dari kebangkitan
Samarkand, kau tak terasing
Tindasan berlaku
Jiwamu satria
Tak hiraukan kekejaman
Semakin tertekan
Iman makin terbukti
Samarkand sebahagian dari kebangkitan
Pasir-pasir bertaburan di sana
Bersemadi langkah perjuangan
Bersaksikan kebenaran
Samarkand, kau tak terasing
Tindasan berlaku
Jiwamu satria
Walaupun getir di tempoh jua
Dilaluan sutera
Mengalir ketenangan
Titis darah, mensua kekufuran
Mengerat rasa kasih padanya
Samarkand, kaulah pentas perjuangan
Indera alam, tertumpu padamu
Demikian kesetiaanmu
Perjuangan murni
Keagungan jiwa
Samarkand sebahagian dari kebangkitan
Samarkand, kau tak terasing
Tindasan berlaku
Jiwamu satria
Tak hiraukan kekejaman
Semakin tertekan
Iman makin terbukti
Samarkand sebahagian dari kebangkitan
NOSTALGIA RINDU
Kekasih hati yang aku sayangi
Irama cinta kita berpadu indah
Kau dan aku merenungi keindahan
Bersumpah setia bagaikan tak berpisah lagi
Tiada cinta lagi dalam hati ini
Kerna kehancuran yang kau pinta
Telah kau temui tinggallah aku sendiri
Kesepian...oh
( korus )
Kembalinya kau tak kuduga
Memujuk hatiku yang luka
Lantas hatiku bagai meminta
Bawalah aku bersama...oh
Semusim telah pun berlalu pergi
Kerna kemesraan mu hanyalah kepalsuan
Tinggallah aku sendiri
Kerinduan...oh...
Irama cinta kita berpadu indah
Kau dan aku merenungi keindahan
Bersumpah setia bagaikan tak berpisah lagi
Tiada cinta lagi dalam hati ini
Kerna kehancuran yang kau pinta
Telah kau temui tinggallah aku sendiri
Kesepian...oh
( korus )
Kembalinya kau tak kuduga
Memujuk hatiku yang luka
Lantas hatiku bagai meminta
Bawalah aku bersama...oh
Semusim telah pun berlalu pergi
Kerna kemesraan mu hanyalah kepalsuan
Tinggallah aku sendiri
Kerinduan...oh...
SRIKANDI CINTA KU
Dingin malam tirai kenanganku
Menyerlahkan sekurun ingatan
Tercsiptalah rimba kehidupan
Percintaan dalam perjuangan
Kesetiaan sebagai bekalan
Bisikan penuh pengharapan
Tiada garis dapat memisahkan
Segalanya kudratMu Tuhan
Alam bagai mengerti
Segala yang terjadi
Embun menitis panas simpati
Pertemuan tiada awal akhir
Perutusan berdarah ku terima
Gugur kuntum di tengah halaman
Medan ini kurasakan sepi
Terpaku pilu
Ku semaikan pepohon kemboja
Yang bunganya adalah hati ku
Semadilah dalam kedamaian
Semangatku tetap bersamamu
Kan kuusung oh! jenazah cinta
Semadikan nisan kasih suci
Semangatmu tetap bersamaku
Selama pasti
Debu malam meragut kenangan
Menyedarkan dari lamunanku
Percintaan dalam perjuangan
Kau abadi Srikandi Cintaku
Menyerlahkan sekurun ingatan
Tercsiptalah rimba kehidupan
Percintaan dalam perjuangan
Kesetiaan sebagai bekalan
Bisikan penuh pengharapan
Tiada garis dapat memisahkan
Segalanya kudratMu Tuhan
Alam bagai mengerti
Segala yang terjadi
Embun menitis panas simpati
Pertemuan tiada awal akhir
Perutusan berdarah ku terima
Gugur kuntum di tengah halaman
Medan ini kurasakan sepi
Terpaku pilu
Ku semaikan pepohon kemboja
Yang bunganya adalah hati ku
Semadilah dalam kedamaian
Semangatku tetap bersamamu
Kan kuusung oh! jenazah cinta
Semadikan nisan kasih suci
Semangatmu tetap bersamaku
Selama pasti
Debu malam meragut kenangan
Menyedarkan dari lamunanku
Percintaan dalam perjuangan
Kau abadi Srikandi Cintaku
MENGGENGGAM BARA
Selagi ada nafas ini
Impiankan terus
Hidup mencari asas
Diri iramaku
Rahsia cintamu adalah
Obor di atas yang kalah
Hari semakin kelam kini
Arah telah tiba
Langit ingauan telah pergi
Dari sini yang abadi
Cantumkan keinginan
Indah dan ehsan
Nyatakan sayangmu
Tidak aku tertunggu
Akan hadirmu
Kekasih untuk membelaimu
Bara digenggam olehku
Biar jadi arang
Ingin kurasakan dirimu
Adalah miliku
Impiankan terus
Hidup mencari asas
Diri iramaku
Rahsia cintamu adalah
Obor di atas yang kalah
Hari semakin kelam kini
Arah telah tiba
Langit ingauan telah pergi
Dari sini yang abadi
Cantumkan keinginan
Indah dan ehsan
Nyatakan sayangmu
Tidak aku tertunggu
Akan hadirmu
Kekasih untuk membelaimu
Bara digenggam olehku
Biar jadi arang
Ingin kurasakan dirimu
Adalah miliku
ILLUSI SEBUAH MIMPI
Berterbangan ke kota-kota
Terhenti di tapak keriangan
Berhambur permata jingga
Bermandikan keindahan
Gelincir dunia di pandangan
Redup panas berubah keadaan
Bersilangan tangan menggapai
Sendi kaku kebujuran
Suasana berganti bercerumuh di hati
Keriangan bertukar ngeri
Bumi luruh sendiri menyepi
Kucapai awan berlainan
Bayu bertiup sepi
Aku tinggalkan sendiri
Bagai tiada matahari
Lenyap dari pandangan gelisah
Ku menangis tiada teman
Kedinginan lemas berpeluhan
Tersedar ku kesiangan...oh
Ku merenung jiwa menyendiri
Illusi sebuah mimpi...oh
TETAP MENANTI
Ku rasakan hangatnya cinta
Kenanganku penjara sepi
Darjat dan harta angkara cinta kita
Hingga mereka lupakan diri sesama insan
Aku yang terhina
Ku melangkah mencari arah
Mana cahaya penghidupanku
Semua impian terbelenggu menyepi
Tetap menanti segala janji yang kita bina untuk selamanya
Hati merintih tanpa melayang lagi
Cinta yang parah melanda hidup menekam jiwa
Rindu kepadamu
Kenanganku penjara sepi
Darjat dan harta angkara cinta kita
Hingga mereka lupakan diri sesama insan
Aku yang terhina
Ku melangkah mencari arah
Mana cahaya penghidupanku
Semua impian terbelenggu menyepi
Tetap menanti segala janji yang kita bina untuk selamanya
Hati merintih tanpa melayang lagi
Cinta yang parah melanda hidup menekam jiwa
Rindu kepadamu
MAWAR HITAM
Hadirmu sekuntum bunga
Mawar merah segar
Menghias jendelaku
Harum baumu
Setia engkau menanti
Kala aku pergi
Dan aku kembali di sini
Inikah wajahmu sebelum ku tinggalkan
Kemana merahmu kemana baumu
Ku terpegun sendiri
Di jendela ku menyepi
Entah ada jawapan dihari esok
Kemana merahmu kau mawar hitam
Mengapa layu dan durimu semakin tajam
Mengapa tiada seri lagi dan baumu pun menghilang
Kemanakah arah tujuan ku disisimu mawar hitam
Mawar merah segar
Menghias jendelaku
Harum baumu
Setia engkau menanti
Kala aku pergi
Dan aku kembali di sini
Inikah wajahmu sebelum ku tinggalkan
Kemana merahmu kemana baumu
Ku terpegun sendiri
Di jendela ku menyepi
Entah ada jawapan dihari esok
Kemana merahmu kau mawar hitam
Mengapa layu dan durimu semakin tajam
Mengapa tiada seri lagi dan baumu pun menghilang
Kemanakah arah tujuan ku disisimu mawar hitam
SIMFONI
Simfoni di malam itu
Indahnya detik kita berdua
Melodi mengukir janji
Lembaran antara kita
Tersemat satu impian
Sebuah kehidupan
Bergema irama
Mengalung di jalan
Bersemardi cinta suci
Mentari bersinar
Ikatan terjalin
Harapan hidup bersama
Gadisku
Semusim kini berlalu
Riangnya kau tetap di sisiku
Walaupun ada halangan
Ditempuhi...
Tersemat satu impian
Sebuah kehidupan
PENANTIAN
by Blackrose
Dikamar ku menyepi
Hanya lilin menerangi
Beginikah seksanya
Hidup dalam penantian
Ditabir tirai malam
Ada insan kesepian, keseorangan...
Dan setiap detik yang ku lalui
Seluruh malam ku membisu
Tetap setia menantimu
Bayanganmu entah di mana
Mengapa harus kita ditemukan
Di saat jiwaku keresahan
Apakah aku satu persinggahan
Mengubat rindu... oh...
Kau dahagakan...
Ku kehausan...
Setitis rasa
Pada bayangan yang tak pasti... oh...
Kau nyalakan perasaan
Mengukir kemesraan
Mungkinkah ada sinar
Bersama impianku
Dah telah ku duga
Suasana keindahan seketika
Aku tetap menanti mu
Kau dahagakan...
Ku kehausan...
Setitik rasa... oh...
Aku tenggelam...
Kehampaan...
Keseorangan...
Mana sinaran ?...
Terangilah hidupku
Tak sanggup lagi... aku... sepi...
Dikamar ku menyepi
Hanya lilin menerangi
Beginikah seksanya
Hidup dalam penantian
Ditabir tirai malam
Ada insan kesepian, keseorangan...
Dan setiap detik yang ku lalui
Seluruh malam ku membisu
Tetap setia menantimu
Bayanganmu entah di mana
Mengapa harus kita ditemukan
Di saat jiwaku keresahan
Apakah aku satu persinggahan
Mengubat rindu... oh...
Kau dahagakan...
Ku kehausan...
Setitis rasa
Pada bayangan yang tak pasti... oh...
Kau nyalakan perasaan
Mengukir kemesraan
Mungkinkah ada sinar
Bersama impianku
Dah telah ku duga
Suasana keindahan seketika
Aku tetap menanti mu
Kau dahagakan...
Ku kehausan...
Setitik rasa... oh...
Aku tenggelam...
Kehampaan...
Keseorangan...
Mana sinaran ?...
Terangilah hidupku
Tak sanggup lagi... aku... sepi...
CINTA ABADI
Kehadiran cintamu
Menyinari hidupku
Kehangat cintamu
Mengubati sepiku
Kelembutan hatimu
Mengubati lukaku
Kedamaian hatimu
Menyinari hidupku
Belaian manjamu
Penawar resahku
Keluhuran hatimu
Hanya kau kekasihku
Keagungan cintamu
Bersama impianku
Untuk hidup bersama
Sehingga keakhirnya
Makin membara
Api cintaku
Kaulah yang satu
Kaulah cintaku
Tak mungkin lagi
Berubah hati
Cinta yang suci
Cinta abadi
MENJEJAK PELANGI
Terketar-ketar
Bibirku bila saja tersentuh
Dingin penawar
Yang kau berikan sepenuh hati
Merawat lukaku
Perantau terdampar
Selembut dara dikala menguntum
Kesuma di halaman mahligai
Halus belaian
Dan budi bicaramu kasih
Hingga terlerai
Segala derita yang membuai
Perasaan ragu
Di jalan berliku
Gerimis riang berkilau kilauan
Menyeri wajahku kian tersenyum
Lena didakap impian
Lena bersemadi menghayati
Cinta sedalam samudera
Seluas angkasa hijau tak bertepi
Redakanlah rinduku
Yang masih bergelora di jiwa
Cuba menjangkau jawapan
Masih kesamaran oh kekasih
Rasa tak terdaya
Untuk melangkah
Ke kaki pelangi memburu mimpi
Rasa bagaikan
Menjejak pelangi
Bibirku bila saja tersentuh
Dingin penawar
Yang kau berikan sepenuh hati
Merawat lukaku
Perantau terdampar
Selembut dara dikala menguntum
Kesuma di halaman mahligai
Halus belaian
Dan budi bicaramu kasih
Hingga terlerai
Segala derita yang membuai
Perasaan ragu
Di jalan berliku
Gerimis riang berkilau kilauan
Menyeri wajahku kian tersenyum
Lena didakap impian
Lena bersemadi menghayati
Cinta sedalam samudera
Seluas angkasa hijau tak bertepi
Redakanlah rinduku
Yang masih bergelora di jiwa
Cuba menjangkau jawapan
Masih kesamaran oh kekasih
Rasa tak terdaya
Untuk melangkah
Ke kaki pelangi memburu mimpi
Rasa bagaikan
Menjejak pelangi
WARNA-WARNA HAMPA
Untuk apalagi bicara
Jika kosong belaka
Membakar rasa hati jiwa
Terasing rebah dalam kepasrahan
Terlontar ku tiada berhaluan
Untuk apa lagi setia
Jika masih curiga
Menimbun hiba dan kecewa
Dalam arena yang oenuh berliku
Menjadi daunan cinta yang palsu
Keindahan tiada lagi ku rasakan
Kau bunga yang megah
Pasti berubah
Sehingga terlupa di telan alpa
Aku jadi belarang
Untuk apa lagi bersama
Kasih telah tiada
Pintuku pudar warna hampa
Apalah ertinya persahabatan
Jika masih bertopeng kebendaan
Jiwaku resah meronta
Jiwaku parah tersiksa
Kau manusia yang berpura
Hentikanlah lakonanmu
Yang mengambil kesempatan
Tanpa belas kasihan
Jika kosong belaka
Membakar rasa hati jiwa
Terasing rebah dalam kepasrahan
Terlontar ku tiada berhaluan
Untuk apa lagi setia
Jika masih curiga
Menimbun hiba dan kecewa
Dalam arena yang oenuh berliku
Menjadi daunan cinta yang palsu
Keindahan tiada lagi ku rasakan
Kau bunga yang megah
Pasti berubah
Sehingga terlupa di telan alpa
Aku jadi belarang
Untuk apa lagi bersama
Kasih telah tiada
Pintuku pudar warna hampa
Apalah ertinya persahabatan
Jika masih bertopeng kebendaan
Jiwaku resah meronta
Jiwaku parah tersiksa
Kau manusia yang berpura
Hentikanlah lakonanmu
Yang mengambil kesempatan
Tanpa belas kasihan
BILA BULAN BERWARNA BIRU
Malam bulan berendang
Berwarna biru di cermin kali
Mata air memancar
Mengilap mata yang lama kabur
Derita perlakukan
Gerlapan malam
Di kaki gunung bertudung kabus
Syahdu lagu berdendang
Melamar kasih sayup membisik
Membelai sukmaku
Berkurun rindu agak pendita
Berkilau sinar
Maya yang menderu
Membakar bahu musafir
Di lembah duka nestapa
Kini kasih kembali
Sekilas mentari
Sepi di ranting yang amat tinggi
Sekadar menemani
Jiwa tersadai
Di belantara sepi
Merayu pada yang maha esa
Agar dikurnia cahaya
Cinta kekal selama
Ku sepi...
Berwarna biru di cermin kali
Mata air memancar
Mengilap mata yang lama kabur
Derita perlakukan
Gerlapan malam
Di kaki gunung bertudung kabus
Syahdu lagu berdendang
Melamar kasih sayup membisik
Membelai sukmaku
Berkurun rindu agak pendita
Berkilau sinar
Maya yang menderu
Membakar bahu musafir
Di lembah duka nestapa
Kini kasih kembali
Sekilas mentari
Sepi di ranting yang amat tinggi
Sekadar menemani
Jiwa tersadai
Di belantara sepi
Merayu pada yang maha esa
Agar dikurnia cahaya
Cinta kekal selama
Ku sepi...
HASRAT
Lautan bergelora mimpiku
telah hilang ditelan gelombang
Kita yang terleka menanti
Dengan sejuta warna harapan
Engkau tak mengerti mimpiku
Bagaikan suatu misteri hitam
Apa sebenarnya misteri
Akan membawa suatu bencana
Aku tahu siapakah
Yang bakal menghancurkannya
Cinta kita
Hasrat yang kita mimpikan
Menggapai satu harapan
Kau dan aku
Hanya tinggal harapan
Ohhh...
Andai engkau tahu
Rahsia apakah yang tersembunyi
Sambut tanganku bawalah daku
Ke rimba yang dalam di dalamnya
telah hilang ditelan gelombang
Kita yang terleka menanti
Dengan sejuta warna harapan
Engkau tak mengerti mimpiku
Bagaikan suatu misteri hitam
Apa sebenarnya misteri
Akan membawa suatu bencana
Aku tahu siapakah
Yang bakal menghancurkannya
Cinta kita
Hasrat yang kita mimpikan
Menggapai satu harapan
Kau dan aku
Hanya tinggal harapan
Ohhh...
Andai engkau tahu
Rahsia apakah yang tersembunyi
Sambut tanganku bawalah daku
Ke rimba yang dalam di dalamnya
TAKDIR MENETUKAN SEGALANYA
Masih lagi terbayang
Tngginya tebing penghalang
Setia...
Teguh kasih yang sedang
Dibina tergoncang
Kasih tahukah engkau hatiku
Tak pernah ku menduga
Akan bersua denganmu
Oh...
Takdir menemukan kita
Tak daya ku menolaknya
Andai... itu yang telah tersurat
Di azali
( korus )
Andai esok gelora
Kuharap kitakan tabah
Akan terus kucuba
Menempuh badai yang tiba
Andai tembok pemisah
Teguh berdiri melerai kita
Pasrahku padanya
Kiranya kita terluka
Menempuhi onak bercinta
Kasih siapakah di antara kita
Yang bersalah...
Harus ketahui kita
Tiada jodoh untuk bersama
Tngginya tebing penghalang
Setia...
Teguh kasih yang sedang
Dibina tergoncang
Kasih tahukah engkau hatiku
Tak pernah ku menduga
Akan bersua denganmu
Oh...
Takdir menemukan kita
Tak daya ku menolaknya
Andai... itu yang telah tersurat
Di azali
( korus )
Andai esok gelora
Kuharap kitakan tabah
Akan terus kucuba
Menempuh badai yang tiba
Andai tembok pemisah
Teguh berdiri melerai kita
Pasrahku padanya
Kiranya kita terluka
Menempuhi onak bercinta
Kasih siapakah di antara kita
Yang bersalah...
Harus ketahui kita
Tiada jodoh untuk bersama
SETELAH KAU TIADA
Dulu kita segandingan
Di bawah alunan kemesraan
Meniti hari yang indah
Berdua bersama
Sehati dan sejiwa
Bagiku engkaulah segalanya
Tempat aku mencurahkan cinta
Betapa luhurku serahkan
Sebuah hati dan luahan perasaan
Kini semuanya telah berlalu
Yang tinggal hanya sebuah lagenda
Siapakah teman
Tempatku bermanja
Setelah kau tiada
Kini sendiri kerinduan
Merintih sepi kepedihan
Jelasku rasa
Keanggungan kasihmu
Meronta di kalbuku
TAKDIR
Bukan aku menghendaki
kita harus berjumpa
Bukan aku menghendaki
kita terus begini
Antara kau dan aku
Tak mungkin dapat bersatu
Biar, biarkanlah sayang
Ku rela tanpa cintamu
Akan ku bawa pergi jauh
Luka yang terpendam lama
Agar mereka tertawa
Melihat kita...
Ini sudah kehendaknya
Aku tak layak di sisimu
Namun kuharap kau dapat melupakanku
Lupakan yang pernah
Ku berikan...
kita harus berjumpa
Bukan aku menghendaki
kita terus begini
Antara kau dan aku
Tak mungkin dapat bersatu
Biar, biarkanlah sayang
Ku rela tanpa cintamu
Akan ku bawa pergi jauh
Luka yang terpendam lama
Agar mereka tertawa
Melihat kita...
Ini sudah kehendaknya
Aku tak layak di sisimu
Namun kuharap kau dapat melupakanku
Lupakan yang pernah
Ku berikan...
TANGISAN
Tangisan yang mengiringi perpisahan
Laungan yang menghampiri kahancuran
Tubuh kecil terduduk berdoa
Mengharapkan lindungan
Kekejaman, kezaliman, kehancuran
Bukannya untuk si kecil mengecapnya
Usah dibiar mereka derita
Menanti ajal yang datang
Kerana angkara
Kekufuran terus beraja
Di hati insan gila
Tak tersedarkah oleh kita
Mereka insan jua
( korus )
Berikan mereka
Kasih dan sayangmu
Janganlah bezakan
Warna kulit di luar jasadnya
Laungan yang menghampiri kahancuran
Tubuh kecil terduduk berdoa
Mengharapkan lindungan
Kekejaman, kezaliman, kehancuran
Bukannya untuk si kecil mengecapnya
Usah dibiar mereka derita
Menanti ajal yang datang
Kerana angkara
Kekufuran terus beraja
Di hati insan gila
Tak tersedarkah oleh kita
Mereka insan jua
( korus )
Berikan mereka
Kasih dan sayangmu
Janganlah bezakan
Warna kulit di luar jasadnya
KENANGAN DI TAMAN CINTA
Malam semakin kelam ditambah kesepian
Sukar bagiku untuk menjemput mimpi
Ke mana lenaku pergi
Ku bicara sendiri agar terhapus sepi
Setelah berkurun aku menjemput rindu
Haruskah ku menunggu
Andai langkah mu kini terhenti
Berpalinglah padaku di sini
Jernihkanlah kekeruhan dulu
Ku perlu kasihmu
Ibarat laut yang tidak berombak
Pasti pantai akan kesepian
Begitulah hidupku ini
Semenjak kau pergi
Terusik hati ku mengenang
Kenangan di taman cinta
Hingga kini masih ku terasa
Hangatnya sentuhanmu
Kujadikan sejarah
Untuk kita kenangkan
Di tika sepi di tika rindu
Subscribe to:
Comments (Atom)